Mata kuliah Ekologi Tumbuhan dan Ekologi Hewan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari ekosistem hutan, khususnya hutan pantai baik dari segi struktur, komponen, proses, fungsi dan dinamika di dalamnya melalui pendekatan saintifik dengan metode inkuiri. Konsep-konsep dasar tersebut kemudian dikaitkan dengan aplikasi dalam pelestarian, pengelolaan dan rekayasa hutan.
Hutan Pantai Tabanio, Kalimantan Selatan (Dok: heryfaje) |
|
Pantai Tabanio, Kalimantan Selatan (Dok: mkriefani) |
Dalam rangka peningkatan mutu perkuliahan melalui pemberian pengalaman belajar yang beragam dan mendukung kegiatan perkuliahan dan praktikum, Tim Pengajar Ekologi di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat menyelenggarakan “Kuliah Lapangan Ekologi Tumbuhan dan Ekologi Hewan” di Hutan Pantai Tabanio Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Kegiatan kuliah lapangan dilaksanakan selama tujuh hari (16-22 Februari 2020) di bawah bimbingan dosen Bapak Drs. Hardiansyah, M.Si., Bapak Dr. Dharmono, M.Si., Bapak Mahrudin, S.Pd., M.Pd., Bapak Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc., dan Ibu Nurul Hidayati Utami, S.Pd., M.Pd. Kawasan ini dipilih karena memiliki komponen flora/fauna dan ekosistem yang beragam serta banyak interaksi antar komponen di tempat tersebut.
Pengarahan oleh Bapak Drs. Hardiansyah, M.Si. Sebelum Keberangkatan Menuju Lapangan (Dok: rama) |
Pengarahan Asisten oleh Bapak Dr. Dharmono, M.Si. Sebelum Kegiatan Lapangan (Dok: guntur) |
Pengarahan oleh Bapak Mahrudin, S.Pd., M.Pd sebelum Praktikum di Pesisir Pantai (Dok: mkriefani) |
Dalam Praktek di lapangan ini calon guru biologi diharapkan mampu mengintegrasikan pemahaman konsep teori dengan aplikasi di lapangan, sehingga mahasiswa pendidikan biologi memiliki bekal ketika menjadi pendidik. Lebih lanjut, Bapak Dr. Dharmono, M.Si. menambahkan bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyiratkan bahwa seorang pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan sosial. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, dan penerapan dalam melaksanakan tugas.
Secara langsung mahasiswa melakukan praktikum lingkungan abiotik, praktikum kompetisi, keanekaragaman dan kemelimpahan (artropoda tanah, hewan serasah, insekta malam, fauna sisipan/intersisi di daerah pantai, kelompok ikan, katak/kodok, burung, mamalia), praktikum pola migrasi dan tingkah laku gastropoda, praktikum pola penyebaran hewan pantai, praktikum pola pembagian niche, praktikum sampling komunitas tumbuhan menurut metode releve, praktikum teknik sampling tanpa plot dengan point frequency frame, metode transek untuk penentuan struktur tegakan, teknik sampling tanpa plot dengan point centere quarter, praktikum komunitas herba daerah ternaung dan terdedah, penentuan pola penyebaran spesies, struktur populasi, dan asosiasi dan interaksi antar spesies.
Pengamatan Herpetofauna |
Pengamatan Avifauna Nokturnal |
Pembuatan Plot pada Praktikum Hewan Intersisi |
Inventarisasi fauna sisipan/intersisi di daerah pantai |
Pembuatan Pitfall Trap untuk Atropoda Tanah |
Pemasangan Light Trap |
Pembuatan Plot untuk Penentuan Struktur Tegakan dan Struktur Populasi |
Praktikum point centere quarter |
Praktikum Komunitas Herba Daerah Ternaung dan Terdedah |
Perhitungan Plot Minimal |
Praktikum teknik sampling tanpa plot dengan point frequency frame |
Praktikum Metode Releve |
Tujuan lain dari kegiatan kuliah lapangan ini diharapkan dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan metodologi penelitian ilmiah untuk mendeteksi permasalahan lingkungan serta mencari solusinya, terutama pada ekosistem hutan pantai. Selain itu, mahasiswa mengkaji berbagai spesies tumbuhan di hutan pantai Tabanio, mengenalkan mahasiswa terhadap alam daerahnya sendiri, dan memasyarakatkan ekologi tumbuhan dan ekologi hewan. (mkriefani)
Foto Bersama Dosen Ekologi Tumbuhan dan Ekologi Hewan beserta Asisten Lapangan | Foto Bersama Dosen Ekologi Tumbuhan dan Ekologi Hewan, Asisten Lapangan, dan Mahasiswa Angkatan 2017 |