Kegiatan perkuliahan di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat lekat dengan kegiatan pengamatan, baik itu praktikum di laboratorium maupun praktik kerja lapangan (PKL) ke berbagai daerah. Baru-baru ini, dilaksanakan PKL matakuliah Ekologi Hewan dan Ekologi Tumbuhan untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan (CPL). Pelaksanaan PKL dipimpin langsung oleh Bapak Dr. Dharmono, M.Si sebagai ketua tim pengajar matakuliah tersebut.
Matakuliah Ekologi mencakup segenap aspek lingkungan baik dari keanekaragaman flora dan fauna, potensi lokal, komponen abiotik, dan interaksi yang berlangsung di dalamnya membentuk satu sistem ekologis yang khas dari daerah ke daerah. Tipe ekosistem ditentukan dari varietas komponen penyusun di dalamnya. Salah satu daerah yang memiliki beberapa tipe ekosistem dalam satu lokasi yang berdekatan adalah Desa Sungai Bakau.
Sungai Bakau adalah salah satu nama desa di Kecamatan Takisung, kegiatan mahasiswa di desa ini adalah lanjutkan kegiatan PKL di lingkungan Kampus ULM Banjarmasin. Ini bertujuan untuk memenuhi prosedur praktikum yang mengharuskan pengamatan langsung pada kondisi riil ekosistem. Desa Sungai Bakau memiliki beberapa tipe ekosistem darat dan lahan basah yang meliputi rawa alami, sawah, hutan pantai, hutan cemara, hutan mangrof, sungai, estuari, dan pesisir.
Potensi yang diamati dalam kegiatan ini fokus pada keanekaragaman dan struktur populasi flora dan fauna. Tidak hanya tegakan, flora yang diamati juga meliputi semak, herba, liana, dan habitus lain yang ditemukan. Tidak hanya tumbuhan tingkat tinggi, melainkan tumbuhan tingkat rendah juga masuk dalam pengamatan. Disamping itu, beranekaram fauna yang masuk dalam wilayah count juga diamati, baik itu burung, mamalia, reptil, dan amfibi. Pisces diamati dengan cara observasi ke nelayan. Selain vertebrata, hewan-hewan yang tergolong dalam invertebrata seperti cacing, gastropoda, dan arthropoda juga diamati. Pengamatan dilakukan dengan berbagai metode, baik menggunakan trap, catch ataupun plot.
Tidak hanya di darat (terrestrial), fauna pesisir yang hidup di zona litoral basah juga diamati. Keanekaragaman hewan pantai dan hewan intersisi dapat digunakan sebagai studi awal memahami ekosistem pesisir. Disamping itu, pemahaman akan pentingnya ekosistem bakau atau tumbuhan mangrof yang menjadi pondasi daratan dan padang lamun sebagai cikal bakal keanekaragaman hayati laut juga diberikan sebagai pengayaan.