Pada tanggal 19 Agustus 2022 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP ULM mengadakan Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis Case Study dengan tema “Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Case Study” yang bertujuan agar dosen dapat merumuskan dam mengimplementasikan bahan ajar berbasis Case Study. Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si. menjelaskan mahasiswa lebih aktif jika pembelajaran dengan mengaktifkan kreatifitas, berpikir kritis, dan pemecahan masalah dari pada hanya menerima teori dalam bahan ajar, maka dari itu bahan ajar perlu memuat aspek-aspek Case Study sehingga melalui bahan ajar mahasiswa akan melakukan pemecahan masalah yang diberikan.
Hadi menuturkan banyak peran Case Study pada mata kuliah. Contoh peran Case Study dalam pembelajaran mata kuliah biologi yaitu:
1. Pangan berkelanjutan
Bagaimana mahasiswa jika tuntas mata kuliah misalnya bioteknologi dapat memahami dan menerapkan ilmu bioteknologi yang berhubungan dengan pangan misalnya membuat bibit unggul, kloning hewan unggul dan lainnya
2. Energi yang ramah lingkungan
Energi tentu menjadi masalah berkepanjangan jika tidak ada alternatif dan terus mencemari alam. Melalui Case Study akan memicu pikiran kritis mahasiswa dalam menemukan atau merancang energi yang ramah lingkungan melalui kajian dan masalah yang dipecahkan secara individual maupun kelompok.
Selain itu adapun bidang Kesehatan dan Lingkungan yang bersih yang diharapkan dapat dikuasai mahasiswa setelah lulus mata kuliah dengan pembelajaran Case Study
Lanjutnya, Kompetensi Inti dalam Case Study
- Kemampuan menerapkan proses sains
- Penalaran kuantitatif
- Modeling dan simulasi
- Memanfaatkan sifat interdisipliner sains
- Komunikasi dan berkolaborasi
- Memahami hubungan antara sains dan kehidupan social
Hadi juga menjelaskan penerapan kompetensi-kompetensi dari Case Study dalam capaian mata kuliah dan bagaimana implementasi Case Study pada berbagai bidang
Case Study berawal dari Studi kasus, berfokus pada kasus-kasus dari berbagai konteks yang harus diselesaikan oleh mahasiswa.
Kasus disini adalah cerita nyata atau rekaan yang mencakup “pesan pendidikan” atau menceritakan kembali peristiwa, masalah, dilema, teoritis atau konseptual yang memerlukan analisis dan/atau pengambilan keputusan. Pengajaran berbasis kasus mensimulasikan situasi dunia nyata dan meminta siswa untuk secara aktif bergulat dengan masalah yang kompleks. Seperti mencari akar masalah, benang merah antara bukti satu dengan lain sampai mencari solusi melalui konsep atau teori yang dipelajari sehingga diharapkan mahasiswa terlatih berpikir kritis.