Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan tema “Program Sekolah Penggerak Sebagai Bentuk Sinergisitas Penerapan Kurikulum Merdeka” pada Selasa 15 November 2022. Kegiatan ini berlangsung secara offline di Aula Lantai 1 Rektorat ULM dan secara online melalui Platform Zoom Meeting. Peserta kuliah tamu ini adalah Dosen, Staf, dan seluruh Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP ULM, serta Mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bidang Biologi-IPA FKIP ULM.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si. sebagai Koordinator Prodi Pendidikan Biologi FKIP ULM memberikan kata sambutan. Pada Kuliah tamu ini mengundang narasumber yaitu Dr. Fathul Zannah, M.Pd yang merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Narasumber memaparkan bahwa Program Sekolah Penggerak adalah model implementasi dari kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupa penerapan Kurikulum Merdeka.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi dan numerasi serta karakter yang diawali dengan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul (kepala sekolah dan guru).
“Ada lima intervensi yang dilakukan Sekolah Penggerak untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia diantaranya pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan sumber daya manusia di sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah,” ungkapnya.
Fathul Zannah menyampaikan manfaat program Sekolah Penggerak antara lain meningkatkan kompetensi SDM Satuan Pendidikan, membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, serta mempercepat peningkatan mutu Pendidikan di daerah tersebut. “Peran Sekolah Penggerak dalam Implementasi Kurikulum Merdeka adalah membuat kurikulum operasional yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa,” sebutnya.
Selain itu ucapnya, Sekolah Penggerak juga memiliki peran menyebarluaskan informasi tentang Kurikulum Merdeka kepada sekolah-sekolah yang belum tergabung dalam Sekolah Penggerak. Dengan begitu, Kurikulum Merdeka akan diketahui dan dipahami oleh semua sekolah. Sebab tahun 2024 nanti, Kurikulum Merdeka ditetapkan sebagai Kurikulum Nasional. “Sekolah Penggerak diharapkan dapat mendorong satuan Pendidikan untuk meningkatkan mutu pembelajaran disekolah,” tegasnya. Melalui Program ini juga diharapkan sekolah dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkarakter mulia, berkompetensi, dan berkualitas untuk menghadapi era persaingan global menuju masa depan gemilang.